Label

Jumat, 10 Maret 2017

Laporan Bioligi Anantomi



BAB I
PENDAHULUAN
            Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh makluk hidup. Anatomi terbagi menjadi beberapa cabang ilmu yaitu anatomi hewan, anatomi manusia, dan anatomi tumbuhan. Anatomi mempelajari struktur organ tubuh bagian dalam meliputi pencernaan dan pernafasan. Pengamatan anatomi hewan pada tikus putih (Rattus norvegicus) dilakukan dengan mengamati sistem pencernaan kemudian sistem pernafasannya. Sistem pencernaan Tikus Putih (Rattus norvegicus) berupa mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sistem pernafasan Tikus Putih (Rattus norvegicus) berupa hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru paru. Anatomi sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada hewan dipelajari untuk mengetahui letak, struktur, dan fungsi sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada hewan. Anatomi sistem pernafasan dan pencernaan penting dipelajari untuk mengetahui struktur, letak dan fungsi pencernaan dan pernafasan secara umum.
            Tujuan Praktikum Anatomi Hewan adalah untuk mengetahui saluran pencernaan dan pernafasan Tikus Putih (Rattus norvegicus) serta mengetahui fungsi pencernaan dan pernafasan Tikus Putih (Rattus norvegicus)  secara umum. Manfaat dari Praktikum Anatomi Hewan adalah mengetahui anatomi sistem pencernaan dan anatomi sistem pernafasan pada hewan serta untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada hewan.

BAB II


MATERI DAN METODE
            Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Oktober 2016 pukul 15.00 - 17.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

2.1       Materi
            Materi yang digunakan pada Praktikum Anatomi Hewan meliputi alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah kotak pembius, baki bedah, gunting, pisau bedah, pinset, jarum pentul, pines, alat tulis dan cutter. Bahan yang digunakan adalah Tikus Putih (Rattus norvegicus), kapas dan kloroform.

2.2       Metode
            Praktikum Biologi tentang Anatomi Hewan yaitu dengan memasukkan Tikus Putih (Rattus norvegicus) ke dalam kotak pembius yang telah diberi kloroform. Meletakkan Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang telah pingsan pada baki bedah  kemudian tangan dan kaki Tikus Putih (Rattus norvegicus) direntangkan menggunakan pines. Menyembelih Tikus Putih (Rattus norvegicus)  pada bagian leher hingga terputus tiga saluran yaitu vena jugularis, esofagus dan trakea. Membedah dari perut bawah secara melintang menggunakan pisau bedah kemudian secara membujur sampai ke atas untuk membuka tulang rusuk Tikus Putih (Rattus norvegicus). Mengambil saluran pencernaan dan saluran pernafasan kemudian amati dan gambar hasil pengamatan.





















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1       Anatomi Hewan
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian bagian tubuh suatu makluk hidup antara yang satu dengan yang lainnya dan saling berhubungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Pearce (2009) yang menyatakan bahwa anatomi atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh suatu makluk hidup dan hubungan bagian-bagian organ makhluk hidup yang berhubungan satu dengan yang lain. Tubuh makhluk hidup terdapat banyak sistem yang bekerja meliputi sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem eksresi, sistem endokrim, sistem syaraf, sistem reproduksi dan sistem kekebalan tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat  Isnaeni (2006) yang menyatakan bahwa sistem organ pada hewan meliputi sistem saraf, reseptor & efektor, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, termoregulasi, sistem pengeluaran, osmoregulasi, dan sistem reproduksi.

3.2       Anatomi Pencernaan
            Hasil pengamatan praktikum acara anatomi ditampilkan pada Ilustrasi 6. Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ digesti Tikus Putih (Rattus novergicus).
Ilustrasi 6. Data Pengamatan Organ Pencernaan
            Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa saluran yang membentuk sistem pencernaan Tikus Putih (Rattus norvegicus) dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell et al. (2004) yang menyatakan bahwa saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk menyerap nutrisi pada makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh dan sisa dari penyerapan yang tidak diperlukan akan dibuang melalui anus. Hal ini sesuai dengan pendapat Istiqomah et al. (2013) yang menyatakan bahwa fungsi dari sistem pencernaan sebagai tempat mencerna dan menyerap nutrisi pada makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh yang kemudian dikeluarkan melalui anus.


3.3       Anatomi Pernafasan
            Hasil pengamatan praktikum acara anatomi ditampilkan pada Ilustrasi 7. Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ pernafasan Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Ilustrasi 7. Data Pengamatan Organ Pernafasan
            Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui organ yang membentuk sistem pernafasan adalah hidung, trakea,dan paru paru. Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell et al. (2004) yang menyatakan bahwa sistem respirasi pada mamalia dimulai dari rongga hidung, faring, menuju trakea, bronkus, bronkiolus, dan berakhir pada paru paru dimana di dalam paru paru terdapat alveoli. Sistem organ pernafasan berfungsi untuk menerima gas oksigen ke dalam paru paru dan melepas karbon dioksida yang tidak diperlukan oleh tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Handaya et al. (2011) yang menyatakan bahwa sistem pernafasan digunakan sebagai tempat pertukaran gas oksigen dengan gas karbondioksida.
BAB IV
SIMPULAN
4.1       Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan disimpulkan bahwa saluran pencernaan pada hewan Tikus Putih (Rattus norvegicus) terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Sistem pencernaan berfungsi sebagai tempat menyerap nutrisi makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dan mengeluarkan sisa sisa pencernaan melalui anus. Saluran pernafasan pada hewan Tikus Putih (Rattus norvegicus) terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru paru. Sistem pernafasan berfungsi sebagai pertukaran antara oksigen dengan karbon dioksida di alveoli.
4.2       Saran
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan sebaiknya dalam melakukan praktikum ini organ dari Tikus Putih (Rattus norvegicus) diambil dan dipisahkan secara perlahan, agar organ sistem pencernaan dan organ sistem pernafasan tidak rusak.








DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi. Jakarta, Erlangga.

Handaya, W. B. T. dan Y. Magaretha. 2011. Alat bantu ajar sistem pencernaan dan pernafasan pada manusia berbasis Web J. Informatika 2 (7): 201-211.

Isnaeni, W. 2006. Histologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.

Istiqomah, Y. N dan A. Fadlil. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran pencernaan menggunakan metode dempster shafer. J. Sarjana Teknik Informatika 1(1): 32-41.

Pearce, E. C. 2009. Anatomi keperawatan klien dengan gangguan sistem klosan. Salemba Medika, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar