Tolak ukur darah dalam ternak
Darah merupakan
cairan yang fungsinya membawa zat-zat nutrien dan oksigen yang dibutuhkan oleh
tubuh Sekitar 55% dari volume darah yang beredar merupakan cairan dan sisanya
45% merupakan benda-benda darah. Darah terdiri atas sel-sel darah atau
korpuskel dan cairan darah. Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah, sel
darah putih,keping darah dan plasma darah. Kadar darah dalam tubuh ayam terdiri
dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah.
Menurut
Mangkoewidjojo dan Smith (1988), jumlah eritosit normal pada ayam adalah
2,0-3,2 juta/mm3. Eritrosit terdiri
dari 61% air, 32% protein (sebagian besar hemoglobin), 7% karbohidrat, dan 0,4%
lipid. Dalam sel darah merah Menurut Mangkoewidjojo dan Smith (1988) kadar
hemoglobin pada ayam yang normal berkisar antara 7,3-10,9 g% nilai hematokrit
normal pada ayam berkisar antara 24%-43 %.
Jumlah
sel darah putih sangat tergantung pada umur, jenis kelamin, stres, penyakit,
dan pemberian pakan atau obat tertentu sel darah putih akan bekerja
bersama-sama melalui dua cara untuk mencegah penyakit yaitu (1) dengan
benar-benar merusak bahan yang menyerbu melalui proses fagositosis dan (2)
dengan membentuk antibodi dan limfosit yang peka, salah satu atau keduanya
dapat menghancurkan atau membuat penyerbu tidak aktif (Rahman, 2007). Pada
ayam, jumlah leukosit normal berkisar antara 16-40 ribu/mm3
(Mangkoewidjojo dan Smith, 1988).
Kadar
darah pada ternak ruminansia normal yang meliputi kerbau dan kambing meliputi
kadar eritrosit, leukosit, hematocrit, dan hemoglobin. Pada kambing kadar
eritosit sebanyak 8.000.000 – 18.000.000/mm3, Leukosit 4.000 –
12.000/mm3, Hematorit 28%, dan Hemoglobin 8-14 g/dl. Pada domba
kadar eritosit sebanyak 8.000.000 – 16.000.000/mm3, Leukosit 4.000 –
12.000/mm3, Hematorit 38%, dan Hemoglobin 8-16 g/dl.
Dapus
Mangkoewidjojo, S, & J. B. Smith. 1988.Pemeliharaan,
Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI Press, Jakarta.
Guyton, A. C & J. E. Hall. 1997. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-7. Terjemahan Irawati Setiawan, Ken Ariata
Tengadi dan Alex Santoso. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Rahman, F. 2007.
Pengaruh pemberian bungkil biji jarak pohon (Ricinus communis) sebagai
pengganti bungkil kedelai terhadap gambaran hematologi puyuh petelur (Coturnix
coturnix japonica). Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar