SISTEM
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Sistem perekonomian dua sektor adalah system perekonomian
yang sederhana karena terdiri atas dua pelaku yaitu rumah tangga konsumsi
(masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan).
Ciri aliran pendapatan
:
- Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yg dimiliki RT
- Sebagian besar pendapatan yang diterima RT akan digunakan untuk konsumsi
- Sisa pendapatan RT yang tidak digunakan utk konsumsi akan ditabung dlm institusi keuangan
- Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan RT yang dikumpulkan oleh institusi keuangan
Hubungan antara konsumsi dan pendapatan
- Pada pendapatan yang rendah RT mengorek tabungan
- Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi
- Pada pendapatan yang tinggi RT menabung
Fungsi konsumsi : suatu kurva
yg menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi RT dlm perekonomian dengan
pendapatan nasional (Yd) perekonomian tersebut
Fungsi tabungan : suatu kurva
yg menggambarkan sifat hubungan antara tingkat tabungan RT dlm perekonomian dengan
pendapatan nasional (Yd) perekonomian tersebut
Penentu lain konsumsi dan
tabungan :
- Kekayaan yang telah terkumpul
- Suku bungan
- Sikap berhemat
- Keadaan perekonomian
- Distribusi pendapatan
- Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi
Faktor penentu tingkat
investasi : Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh,Suku bunga,
Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan,
Kemajuan teknologi, Tingkat pendapatan nasional & perubahannya,
Keuntungan yang diperoleh perusahaan
SISTEM PEREKONOMIAN
TIGA SEKTOR
Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang
terdiri dari sektor-sektor Rumah Tangga, perusahaan dan pemerintah.Campur
tangan pemerintah menimbulkan dua perubahan penting dlm proses penentuan
keseimbangan pendapatan nasional :
Pungutan
pajak akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengeluaran ke atas
konsumsi Rumah
Tangga
Pajak
memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan & hal tersebut akan
menaikkan
perbelanjaan agregat.
Campur tangan pemerintah menimbulkan tiga jenis aliran
baru dlm sirkulasi aliran pendapatan : Pajak (Tax) yang diberlakukan oleh pemerintah : pajak
langsung & pajak tidak
1. Pembayaran
pajak oleh Rumah Tangga & perusahaan kepada pemerintah è pendapatan bagi pemerintah
2.
Pengeluaran
dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan
3.
Pendapatan
dari sektor pemerintah ke sektor Rumah Tangga
Ciri-ciri sistem ekonomi tiga sektor :
1. Pembayaran sektor perusahaan kepada sektor RT dan
pemerintah
2. Pendapatan yang diterima sektor RT berasal dari
sektor perusahaan & pemerintah
3.
Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari
perusahaan & RT
4. Pendaptan yang diterima RT digunakan utk pengeluaran
konsumsi, tabungan & pajak
5. Tabungan RT dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada
pengusaha
6. Pengeluaran agregat : pengeluaran konsumsi,
investasi dan pengeluaran pemerintah
Pajak (Tax) yang diberlakukan oleh pemerintah : pajak
langsung & pajak tidak langsung.
- Pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yg scr lsg dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak
- Pajak tidak langsung : pajak yang bebannya dapat dipindahkan kepada pihak lain, misal pajak impor, pajak penjualan
SISTEM
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Dalam
Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi
aliran Pendapatan, yaitu :
1.
Aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada aliran pendapatan.
2.
Aliran pengeluaran untuk membeli barang
yang diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan “Bocoran” kepada aliran
pendapatan.
Ekspor => Jika suatu negara
melakukan ekspor barang dan jasa ke negara lain, maka ia harus memproduksi
barang dan jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri. Dengan
meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu negara,
maka hal ini juga akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara
tersebut. Karena ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat
(aggregate expenditure), sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional yang akan dicapai oleh suatu negara.
Impor
=> Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu
negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang
impor. Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor
yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu negara
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi rendahnya
impor negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan
nasionalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar