Senin, 13 Maret 2017

Laporan Biologi Anatomi Tikus Putih



BAB I

PENDAHULUAN
            Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh makluk hidup. Anatomi terbagi menjadi beberapa cabang ilmu yaitu anatomi hewan, anatomi manusia, dan anatomi tumbuhan. Anatomi mempelajari struktur organ tubuh bagian dalam meliputi pencernaan dan pernafasan. Pengamatan anatomi hewan pada tikus putih (Rattus norvegicus) dilakukan dengan mengamati sistem pencernaan kemudian sistem pernafasannya. Anatomi sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada hewan penting dipelajari karena dalam sistem pencernaan menghasilkan energi untuk beraktifitas, sistem pernafasan mengubah karbondioksida menjadi oksigen yang digunakan untuk proses metabolisme.
            Tujuan Praktikum Anatomi Hewan adalah mengetahui urutan saluran pencernaan dan saluran pernafasan pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) serta mengetahui fungsi sistem pencernaan dan pernafasan Tikus Putih (Rattus norvegicus). Manfaat dari Praktikum Anatomi Hewan adalah mengetahui anatomi sistem pencernaan dan anatomi sistem pernafasan pada hewan serta untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada hewan secara umum.

BAB II


MATERI DAN METODE
            Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Oktober 2016 pukul 15.00  ̶  17.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

2.1       Materi
            Materi yang digunakan pada Praktikum Anatomi Hewan meliputi alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah kotak pembius, baki bedah, gunting, pisau bedah, pinset, jarum pentul, pines, alat tulis dan cutter. Bahan yang digunakan adalah Tikus Putih (Rattus norvegicus), kapas dan kloroform.

2.2       Metode
            Praktikum Biologi tentang Anatomi Hewan yaitu dengan memasukkan Tikus Putih (Rattus norvegicus) ke dalam kotak pembius yang telah diberi kloroform. Meletakkan Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang telah pingsan pada baki bedah  kemudian tangan dan kaki Tikus Putih (Rattus norvegicus) direntangkan menggunakan pines. Menyembelih Tikus Putih (Rattus norvegicus)  pada bagian leher hingga terputus tiga saluran yaitu vena jugularis, esofagus dan trakea. Membedah dari perut bawah secara melintang menggunakan pisau bedah kemudian secara membujur sampai ke atas untuk membuka tulang rusuk Tikus Putih (Rattus norvegicus). Mengambil saluran pencernaan dan saluran pernafasan kemudian amati dan gambar hasil pengamatan.














BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1       Anatomi  Hewan
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian bagian tubuh suatu makluk hidup antara yang satu dengan yang lainnya dan saling berhubungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ruswanto dan Uswatun (2014) yang menyatakan bahwa anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh secara menyeluruh maupun bagian-bagian serta hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Tubuh makhluk hidup terdapat banyak sistem yang bekerja meliputi sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem eksresi, sistem endokrim, sistem syaraf, sistem reproduksi dan sistem kekebalan tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat  Isnaeni (2006) yang menyatakan bahwa sistem organ pada hewan meliputi sistem saraf, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, system termoregulasi, sistem pengeluaran,  osmoregulasi, dan sistem reproduksi.

3.2       Anatomi Pencernaan
            Hasil pengamatan praktikum acara anatomi ditampilkan pada Ilustrasi 6. Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada saluran pencernaan Tikus Putih (Rattus novergicus).
Description: C:\Users\Stefanus Aditiya S\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20161020_160912_HDR_1477028238087.jpg
Ilustrasi 6. Data Pengamatan Organ Pencernaan
            Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa saluran yang membentuk sistem pencernaan Tikus Putih (Rattus norvegicus) dimulai dari esofagus, lambung, usus halus, usus besar, sekum  dan anus. Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell et al. (2004) yang menyatakan bahwa saluran pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk menyerap nutrisi pada pakan yang dibutuhkan oleh tubuh dan sisa dari penyerapan yang tidak diperlukan akan dibuang melalui anus. Hal ini sesuai dengan pendapat Istiqomah dan Fadlil (2013) yang menyatakan bahwa fungsi dari sistem pencernaan sebagai tempat mencerna dan menyerap nutrisi pada makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh yang kemudian dikeluarkan melalui anus.


3.3       Anatomi Pernafasan
            Hasil pengamatan praktikum acara anatomi ditampilkan pada Ilustrasi 7. Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ pernafasan Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Description: C:\Users\Stefanus Aditiya S\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20161020_161042_HDR.JPG
Ilustrasi 7. Data Pengamatan Organ Pernafasan
            Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui organ yang dapat membentuk sistem pernafasan dimulai dari trakea dan paru paru. Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell et al. (2004) yang menyatakan bahwa sistem respirasi pada mamalia dimulai dari rongga hidung, faring, menuju trakea, bronkus, bronkiolus, dan berakhir pada paru paru dimana di dalam paru paru terdapat alveoli. Sistem organ pernafasan berfungsi untuk menerima gas oksigen ke dalam paru paru dan melepas karbon dioksida yang tidak diperlukan oleh tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Handaya et al. (2011) yang menyatakan bahwa sistem pernafasan digunakan sebagai tempat pertukaran gas oksigen dengan gas karbondioksida.




BAB IV
SIMPULAN
4.1       Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan disimpulkan bahwa saluran pencernaan pada hewan Tikus Putih (Rattus norvegicus) terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Sistem pencernaan berfungsi sebagai tempat menyerap nutrisi makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dan mengeluarkan sisa sisa pencernaan melalui anus. Saluran pernafasan pada hewan Tikus Putih (Rattus norvegicus) terdiri dari hidung, trakea, dan paru paru. Sistem pernafasan berfungsi sebagai pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida di alveoli.

4.2       Saran
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan sebaiknya dalam melakukan praktikum ini organ dari Tikus Putih (Rattus norvegicus) diambil dan dipisahkan secara perlahan, agar organ sistem pencernaan dan organ sistem pernafasan tidak rusak.




DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 3 Edisi kelima. Erlangga, Jakarta.

Handaya, W. B. T. dan Y. Magaretha. 2011. Alat bantu ajar sistem pencernaan dan pernafasan pada manusia berbasis Web J. Informatika 2 (7): 201-211.

Isnaeni, W. 2006. Histologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.

Istiqomah, Y. N dan A. Fadlil. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran pencernaan menggunakan metode dempster shafer. Volume 1(1): 32-41.

Ruswanto dan I. Uswatun. 2014. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Muskuloskeletal). Deepublish, Yogyakarta.

1 komentar:

  1. Lah ini gimana bacanya kalo layarnya hitam, ya gak kliatan to tulisannya😪masak yang jelas cuman JUDUL sama DAPUS

    BalasHapus